Asjkar Madya (Lawyer)

Asjkar Madya (Lawyer)

Rabu, 24 Desember 2014

Pelajaran Hidup (Bab 2)



PELAJARAN HIDUP

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera buat kita semua.

Hanya ada satu cara selain imbalan surga untuk dapat menggerakkan siapapun agar dapat melakukan apa saja. Apakah anda pernah memikirkan hal ini?. Untuk menjawabnya hanyalah dengan satu cara dan merupakan metode terbaik. Dan itu adalah dengan membuat orang lain ingin melakukannya. Ingatlah bahwa tidak ada cara lain yang lebih efektif selain metode ini.
Tentu saja Anda bisa membuat seseorang memberikan jamnya jika anda menodongkan pistol tepat di bagian rusuknya. Anda bisa membuat para pegawai Anda bekerja sama dengan Anda jika punggung Anda berbalik dengan ancaman memecat mereka. Anda pun juga bisa membuat seorang anak nakal menuruti perkataan anda dengan cambukan atau ancaman. Tapi metode-metode kejam ini sudah sama sekali diharapkan tidak bereaksi.
Sehingga, satu-satunya cara yang bisa menggerakkan Anda dan orang lain untuk melakukan apa pun adalah dengan memberi apa yang Anda dan orang lain inginkan.
John Dewey, salah seorang filsuf Amerika yang paling terkenal, mengungkapkannya dengan cara agak berbeda. Dr. Dewey berkata bahwa desakan yang paling dalam pada sifat dasar manusia adalah “hasrat untuk menjadi penting.” Ingatlah ungkapan itu: “Hasrat untuk menjadi penting.” Inilah yang sangat penting diketahui oleh orang yang ingin mempunyai kawan dan mengetahui bagaimana cara mempengaruhi orang lain.
Apa yang Anda inginkan? Tidak banyak yang diinginkan oleh setiap orang, tapi ada beberapa hal yang merupakan kebutuhan primer yang benar-benar Anda harapkan, dan pastinya akn berusaha untuk dipenuhi. Menurut Dale Carnegie, beberapa hal tersebut, diantaranya:
1.      Kesehatan dan pemeliharaan kehidupan;
2.      Makanan;
3.      Tempat tinggal;
4.      Uang atau benda-benda yang dapat dibeli dengan uang;
5.      Kehidupan di alam baka;
6.      Kepuasan seksual;
7.      Kesejahteraan anak-anak kita;
8.      Kebanggaan sebagai orang penting, dan sebagainya.

Namun ada satu dambaan hampir sama dalam dan mutlaknya seperti keinginan untuk makan dan kesehatan yang jarang dapat dipuaskan. Hampir semua keinginan ini dapat dipuaskan semuanya, kecuali satu yaitu yang disebut Dewey “hasrat menjadi penting.”
Kalau Anda sampaikan kepada saya bagaimana Anda memperoleh perasaan penting Anda, saya akan katakan siapa Anda. Hal itu menentukan karakter Anda. Itu merupakan hal yang penting tentang diri Anda. Sebagai contoh antara seorang psikopat dan seorang yang dermawan. Seorang psikopat akan mendapatkan hasrat menjadi pentingnya ketika banyak jumlah korban yang telah diakibatkannya sedangkan seorang yang dermawan akan mendapatkan hasrat menjadi pentingnya ketika semakin banyak orang yang telah tertolong karena bantuannya itu.
Inilah salah satu perbedaan penting antara seorang psikopat dan seorang yang dermawan adalah dalam cara bagaimana mereka memperoleh perasaan penting.
Ada sebuah cerita lain tentang seorang suami yang mempunyai seorang istri yang aktif dalam kegiatan dilingkungannya yang teribat dalam satu program peningkatan diri. Dia meminta suaminya dalam agar membantunya dalam usaha ini, dengan memberi daftar enam hal yang suaminya yakin bisa dia lakukan untuk menjadi istri yang lebih baik. “Coba saya pikirkan dulu dan saya akan beri jawabannya besok pagi”, Jawab suaminya.
Esok paginya, suaminya itu bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap pergi kerja ke kantor dan menyempatkan diri untuk menelpon toko bunga, lalu meminta mereka mengirim enam kuntum mawar merah yang ditujukan untuk istrinya, dengan satu catatan kalimat yang berbunyi: “Saya tidak bisa memikirkan enam hal yang ingin saya ubah dalam dirimu. Saya mencintaimu sebagaimana dirimu”.
Ketika sang suami sampai dirumah setelah bekerja, pada sore itu, siapa menurut Anda yang menyambutnya didepan pintu? Tepat sekali! Istrinya, yang hampir menangis. Sehingga sang suamipun bangga akan apa yang telah dilakukannya dan bahagia karena tidak mengkritiknya seperti yang dia minta.
Mari kita coba menemukan hal-hal baik dalam diri orang lain. Kemudian lupakan tentang sanjungan. Berikan penghargaan yang jujur dan tulus. Jadilah “tulus” dalam penerimaan Anda dan murah hati dalam memberi penghargaan”, dan orang-orang akan mengingat kata-kata Anda, menghargainya dan mengulangnya sepanjang hidup bahkan mengulangi kata-kata itu bertahun-tahun setelah Anda telah melupakannya.

Semoga Bermanfaat !
Fastabiqul Khairat !
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar